Sabtu, 02 April 2011

Perkenalan diri

Hanya karena tulisan saya dihapus, entah siapa yang melakukannya, di dalam jaringan Facebook saya, saya akhirnya belajar menulis di sini. Belum terlambat, saya berharap! Seorang teman di jaringan fb mendorong saya memulai gunakan blog sebagai media mengkomunikasikan pikiran saya.

Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis di blog. Tetapi saya tahu ada banyak tanggungjawab ketika membuka akun di sini. Waktu saya bukan hanya di belakang komputer. Saya mengembara dengan berbagai pemikiran tetapi saya selalu harus menunggu waktu yang tepat untuk menuangkannya. Mungkin saya harus belajar untuk memulai saja. Saya berjanji untuk meluangkan waktu menghadirkan diri saya dalam tampilan kata-kata di sini.

Saya ingin memperkenalkan diri saya. Sehari-hari saya disapa oleh keluarga dan teman-teman akar rumput dengan sebutan Nona atau mba Nona. Saya diberi nama Farsijana Rohny Cootje, seperti tertulis dalam akte kelahiran. Tetapi hanya sesudah saya remaja saya mulai menggunakan nama Farsijana. Ketika itu saya sedang belajar di SMA Negeri I Yogyakarta. Saya bertanya kepada ayahanda tentang nama saya. Tetapi ia katakan saya harus hidup dulu dengan nama itu.

Hanya beberapa hari sebelum kematiannya, sesudah saya menyelesaikan pendidikan S1 di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, di tahun 1988, ayahanda menuliskan arti nama saya. Sebagian tubuhnya lumpuh dan tidak bisa berbicara, hanya bisa menulis sepotong. Saya mengambil kertas dan ia menuliskan arti nama saya.

Farsijana berasal dari dua suku kata yaitu Fa dan Sijana yang dihubungkan dengan huruf R. Huruf R adalah singkatan dari nama kedua saya yaitu Rohny. Fa dipilih karena saya lahir pada bulan Februari dan Sijana diambil dari bahasa Sanskrit yang berarti mencari pengetahuan. Rohny adalah kata  yang diambil dari bahasa Arab yang berarti Roh yaitu spirit dari Allah. Kata roh dalam bahasa Ibrani, bahasa asli Alkitab disebut "ruah" yang berarti roh Allah melayang-layang. Kemudian nama ketiga saya diberikan dari nama nenek,  yaitu nama kecilnya, Cootje. Nenek seorang perawat.

Jadi orang tua saya memberikan nama saya Farsijana Rohny Cootje dengan harapan saya anak perempuan lahir pada bulan Februari penuh dengan Roh Tuhan, mencari ilmu dan merawat keluarga serta masyarakat.

Sekitar 7 tahun sejak saya masih di SMA sampai dengan sesudah saya lulus S1 baru saya mengerti arti namanya.  Ayahanda mengatakan saya sudah hidup dalam nama saya sehingga saya layak mengertinya.

Shakeaspeare mengatakan apa arti sebuah nama. Tetapi nama untuk saya menjadi penting. Terutama karena nama Farsijana hanya dipanggil oleh ibu saya apabila ia marah pada diri saya. Dulu ketika saya masih kecil tinggal di Ambon di Maluku bersama dengan orang tua. Ibu saya akan berteriak "farsiiiiiiiiiiiiiiijaaanaa". Sesudah saya pindah ke Yogyakarta untuk hidup mandiri, saya ingin mengerti nama itu. Tetapi saya harus sabar sampai akhirnya di usia 23 tahun, di Jakarta,  kemudian baru saya tahu apa artinya.

Saya sudah melewati tahun-tahun penuh berkat dan kesusahan. Masa kecil yang indah dan masa remaja, masa mencari jati diri melengkapi lembaran hidup saya. Ketika ayahanda sakit di Jakarta selama 4 tahun sebelum ia kemudian meninggal, inilah tahun-tahun kesusahan untuk kami. Tahun ketika kami pernah ngak punya makanan. Saya bekerja apa saja, seperti menjual buku dan membuat dekorasi pakaian pengantin untuk bisa bersama ibu saya menghidupkan keluarga di Jakarta.

Masa lalu direkam dalam pengalaman sehingga masa sekarang dihormati sebagai anugerah Allah. Setiap saya berhadapan dengan penderitaan orang lain, saya ingat penderitaan diri sendiri. Saya percaya tangan kasih Tuhan bersama dengan mereka yang susah. Mungkin saya dipakai untuk memfasilitasi mereka melewati penderitaan ini.

Penderitaan adalah bagian dari kehidupan. Tidak bisa dipungkiri! Mungkin dengan menuturkan penderitaan yang bisa dilewati, saya berharap ada jalan keluar untuk sesama manusia, seorang ibu, seorang pemuda, seorang pemudi, seorang bapak, suatu keluarga, suatu bangsa dapat diatasi. Kekuatan kita adalah anugerah dari kekuatan Allah, sang Pencipta.

Kiranya tuturan diri saya ini bisa diterima oleh siapa saja yang ada di dunia maya ini. Saya harap menulis di blog ini bisa lebih diterima oleh siapapun juga apabila tulisan saya tampil sebagai bagian dari permenungan diri tentang berbagai tema dan isu yang kita semua geluti bersama.

Semoga gak ada yang menghapus lagi apa yang saya hendak bagikan melalui tulisan-tulisan saya kemudian.

Salam solidaritas
Farsijana (April 3, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar