Sekali lagi tentang nama!
Saya memilih nama blog saya Farsidarsjana karena memang sebutannya terdengar indah. Farsi itu adalah nama saya di universitas. Mahasiswa saya memanggil diri saya, bu Farsi. Darasjana berasal dari bahasa Yunani dan Sanskrit. Kata darash asalnya dari bahasa Yunani yang berarti mencari dan Sijana adalah nama saya, yang diambil dari bahasa Sanskrit yang berarti pengetahuan.
Saya sudah lama percaya bahwa peradaban dunia dibentuk oleh berbagai pengaruh dari barat dan timur. Ketika saya di Beijing, seorang mahasiswa memberikan arti nama saya Farsijana dalam bahasa kanji yang artinya adalah bunga. Saya ngak punya kemampuan untuk membaca huruf kanjinya. Tetapi saya tahu banyak orang dari berbagai tempat yang saya kunjungi sangat tertarik dengan nama Farsijana.
Farsi adalah nama perabadan dari negara Iran. Dalam bahasa Iran, Farsi berarti agung, indah, puncak dari kehidupan. Hanya negara Iran yang bisa diberikan nama Farsi. Sekarang bahasa Iran disebut Farsi. Saya sering disangka seorang dari Iran. Apalagi ketika saya mulai menari, ada beberapa teman-teman yang saya bertemu di Amsterdam, ketika saya masih belajar S3, segera menduga kalau saya dari Iran.
Saya ingat yang pertama-tama memanggil saya dengan sebutan Farsi adalah mentor saya, guru yang sangat saya hormati, yaitu Pdt. Dr. Eka Darmaputera (alm). Beliaulah yang memanggil saya Farsi ketika komunitas di STT Jakarta lebih memanggil saya Nona. Beliau pernah bertanya arti nama saya, tetapi saya katakan bahwa saya belum diberitahu oleh ayahanda. Sesudah ayahanda meninggal, saya bertemu dengan Pdt Eka Darmaputera, saya menjelaskan arti nama itu. Pak Eka sungguh memanggil nama saya dengan iman saja walaupun saya belum tahu artinya.
Menulis tentang guru, orang tua, nenek, dan warisan peradaban yang terkait dengan nama diri, seolah-olah membuka jalan saya untuk mengerti dari mana saya berasal dan ke mana saya akan bergerak meneruskan kehidupan.
Saya hanya seorang anak manusia. Tetapi ada harapan yang diletakan dalam sejarah diri saya yang mendorong saya terus mencari...melangkahi dirinya...dengan hati-hati...memasuki misteri kehidupan.
Farsidarasjana adalah wadah saya sekarang ini untuk masa berikutnya. Saya akan selalu kembali ke sini karena saya tahu di sini bukan sekedar blog...di sini ada pewarisan peradaban yang harus saya kenali dalam wajah perubahan di dunia saat ini.
Saya memilih nama blog saya Farsidarsjana karena memang sebutannya terdengar indah. Farsi itu adalah nama saya di universitas. Mahasiswa saya memanggil diri saya, bu Farsi. Darasjana berasal dari bahasa Yunani dan Sanskrit. Kata darash asalnya dari bahasa Yunani yang berarti mencari dan Sijana adalah nama saya, yang diambil dari bahasa Sanskrit yang berarti pengetahuan.
Saya sudah lama percaya bahwa peradaban dunia dibentuk oleh berbagai pengaruh dari barat dan timur. Ketika saya di Beijing, seorang mahasiswa memberikan arti nama saya Farsijana dalam bahasa kanji yang artinya adalah bunga. Saya ngak punya kemampuan untuk membaca huruf kanjinya. Tetapi saya tahu banyak orang dari berbagai tempat yang saya kunjungi sangat tertarik dengan nama Farsijana.
Farsi adalah nama perabadan dari negara Iran. Dalam bahasa Iran, Farsi berarti agung, indah, puncak dari kehidupan. Hanya negara Iran yang bisa diberikan nama Farsi. Sekarang bahasa Iran disebut Farsi. Saya sering disangka seorang dari Iran. Apalagi ketika saya mulai menari, ada beberapa teman-teman yang saya bertemu di Amsterdam, ketika saya masih belajar S3, segera menduga kalau saya dari Iran.
Saya ingat yang pertama-tama memanggil saya dengan sebutan Farsi adalah mentor saya, guru yang sangat saya hormati, yaitu Pdt. Dr. Eka Darmaputera (alm). Beliaulah yang memanggil saya Farsi ketika komunitas di STT Jakarta lebih memanggil saya Nona. Beliau pernah bertanya arti nama saya, tetapi saya katakan bahwa saya belum diberitahu oleh ayahanda. Sesudah ayahanda meninggal, saya bertemu dengan Pdt Eka Darmaputera, saya menjelaskan arti nama itu. Pak Eka sungguh memanggil nama saya dengan iman saja walaupun saya belum tahu artinya.
Menulis tentang guru, orang tua, nenek, dan warisan peradaban yang terkait dengan nama diri, seolah-olah membuka jalan saya untuk mengerti dari mana saya berasal dan ke mana saya akan bergerak meneruskan kehidupan.
Saya hanya seorang anak manusia. Tetapi ada harapan yang diletakan dalam sejarah diri saya yang mendorong saya terus mencari...melangkahi dirinya...dengan hati-hati...memasuki misteri kehidupan.
Farsidarasjana adalah wadah saya sekarang ini untuk masa berikutnya. Saya akan selalu kembali ke sini karena saya tahu di sini bukan sekedar blog...di sini ada pewarisan peradaban yang harus saya kenali dalam wajah perubahan di dunia saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar